Tentang Emosi yang belum diproses

Emosi yang belum diolah

Tentang Emosi yang belum diolah
Tentang Emosi

Ini ialah kekhasan pemikiran kita jika tidak tiap emosi yang kita membawa seutuhnya dianggap, dimengerti, atau bahkan juga betul - betul dirasa.

Ada hati yang ada berbentuk yang 'belum diolah' di pada diri kita. Banyak kekuatiran yang kemungkinan, misalkan, masih tetap ditampik dan tidak didefinisikan dan merealisasikan diri mereka sebagai kekhawatiran tanpa arah yang kuat. Di bawah kekuasaan mereka, kita kemungkinan rasakan keperluan kompulsif untuk selalu repot, takut habiskan waktu sendiri atau berdasar tegar pada aktivitas yang pastikan kita tidak penuhi apa yang membuat kita takut (ini kemungkinan terhitung pornografi internet, mencari informasi atau olahraga secara kompulsif ).


Penampikan sama terus bersambung dengan merasa sakit. Seorang kemungkinan sudah salah gunakan keyakinan kita, membuat kita menyangsikan kebaikan mereka atau menyalahi harga kita, tapi kita tergerak untuk lari dari pernyataan jujur ​​akan tingkat keterpaparan dan liabilitas yang menakutkan. Merasa sakit itu ada pada sebuah tempat dalam, tapi di atas, kita adopsi keceriaan yang ringkih (keceriaan jadi duka cita yang tidak ketahui dianya sendiri), kita membuat kita mati rasa secara kimiawi atau mungkin dengan berhati-hati adopsi suara sinisme yang tidak detil, Kita bayar mahal untuk ketidakberhasilan kita 'memproses' hati kita. Pemikiran kita tumbuh tidak original dari ketakutan background mengenai didalamnya. Kita jadi ketekan mengenai segalanya karena kita tidak dapat bersedih mengenai suatu hal.sebuah hal. Kita tidak dapat kembali tidur, insomnia jadi pembalasan dari semua banyak pemikiran yang sudah kita menghilangkan untuk diolah pada hari itu.


Kita memerlukan belas kasihan untuk diri sendiri. Kita menghindar pemrosesan emosi karena apa yang kita alami benar-benar berlawanan dengan citra kita, hingga memberikan ancaman beberapa ide warga kita mengenai normalitas dan berlawanan dengan siapakah yang kita harapkan. Situasi yang aman untuk pemrosesan bisa menjadi situasi di mana kesusahan jadi manusia dianggap dengan hangat dan diterima dengan baik hati. Kita tidak berhasil untuk mengenali diri sendiri bukan lantaran kemalasan atau kelengahan biasa; itu cuman benar-benar menyakitkan.


Mengolah emosi memerlukan kawan dekat, terapi cekatan, dan peristiwa ritus seperti Meditasi Filosofis, di mana pertahanan normal kita bisa dengan aman dikesampingkan dan cincin materi asing dipagari untuk diselidik. Dari hasil pemrosesan emosi kita selalu sebagai pengurangan dalam situasi hati kita keseluruhannya. Tapi pertama kali kita harus bayar kesadaran kita dengan periode berdukacita di mana kita dengan bertahap mengaku jika, di sejumlah tempat atau yang lain, hidup lebih memilukan dibanding yang kita harapkan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url