Seni Buddha Tibet
Tentang Seni Buddha Tibet
Buddha Tibet |
Seni Buddha Tibet diawali di anak benua India dengan arah memakai seni untuk mendokumenkan kehidupan Buddha Gautama pada era keenam dan kelima SM. Saat agama Buddha menebar ke semua Asia dan penjuru dunia, keunggulan seni Buddha Tibet menebar dengannya. Seni Buddhis paling dahulu biasanya ikuti praktek adat India anikonik. Ini ialah pemakaian lambang dan ikonografi Buddhis tanpa representasi riil dari figur manusia yang turut serta. Tetapi, sekitaran era pertama M saat masa seni iconic ada dan sebagai wakil Buddha dalam performa manusia; sebuah praktek yang bersambung sampai ini hari. Saat Buddhisme menebar dan berkembang setiap negara atau daerah baru, seni Buddhis ikuti pengikut keyakinan itu dan berkembang di semua Asia bila berlainan langkah.
Seni Tibet dipandang seperti wujud seni suci yang menggambarkan dampak Buddhisme, terutamanya Buddhisme Tibet, atas budaya lain di Asia dan kerajaan Himalaya seperti Nepal, Bhutan dan Ladakh.
Seni Buddhis Tibet yang dibuat saat sebelum tengah era ke-2 puluh diperuntukkan untuk pelukisan subjek-subjek suci dan dihayati dengan tehnik tradisionil. Kreasi seni Tibet ini bukan hanya menguraikan ide kunci filsafat dan religiusitas tapi juga energi seni seni Tibet dalam soal peningkatan beragam saluran agama Tibet di beberapa daerah dan negara. Simbol-simbol Buddhis yang dipakai dalam peningkatan seni Buddhis bisa didalami sebagai macam dampak yang sudah berperan pada seni Tibet sepanjang beratus-ratus tahun lalu.
Dampak Buddhis Mahayana ada sekitaran era ke-4 dan mengutamakan dampaknya pada mereka yang ingin menolong seseorang dan tinggalkan Nirwana mereka sendiri. Dalam seni dampak Mahayana Tibet, Chenrezig ialah dewa yang tersering dilukiskan mempunyai seribu tangan dan satu bola mata di masing-masing tangan.
Buddhisme Tantra ialah faktor lain dari seni Buddhis Tibet; petir berlian ialah lambang umum dalam dampak ini. Seni dampak Tantra sepanjang masa ini terbanyak disimbolkan dengan dewa-dewa yang terlihat mengerikan dengan beberapa wajah geram. Dewa-dewa yang geram ini tersering sebagai wakil perlindungan yang membaktikan diri pada praktek dan pengajaran tantra dan penganiayaan kenegatifan.
Dampak Bon sama seperti yang dikenali di Himalaya ialah agama perdukunan yang memasang iklan beberapa dewa lokal ke seni Buddha Tibet. Dewa-dewa lokal ini dibikin sebagai patung dengan Buddha di kuil-kuil Tibet. Beberapa dewa perdukunan mempunyai riwayat dituding atas kejahatan, tapi semenjak itu ditaklukkan oleh Buddha dan selama-lamanya layani ia.
Beragam jenis tehnik dipakai dalam meditasi Buddhis untuk capai perhatian penuh, fokus dan kenaikan kesejahteraan. Teks-teks kuno dibikin oleh beberapa pendeta dan pegiat Buddhisme yang lain untuk melestarikan tehnik pokok yang dikatakan di antara guru dan siswa.
Bersamaan mengembangnya seni Buddha Tibet, dia mempunyai dampak besar pada perubahan seni dalam agama Hindu. Pada era ke-10 Buddhisme nyaris lenyap dari India karena pengembangan cepat Islam bersama dengan Hindu di India.