7 Langkah Ungkap Jalan Sejati Anda

Cara Ungkap Jalan Sejati

Cara Ungkap Jalan Sejati
jalan dalam kehidupan

Anda berasa salah jalan dalam kehidupan. Anda benci dengan tugas Anda, jalinan Anda biasa saja, pertemanan Anda menjemukan dan kosong, Anda berasa mati dalam hati, dan Anda kehilangan semangat untuk hidup...!! Bisakah Anda menyambungkan hati atau pengalaman ini?

Bila Anda dapat, Anda kemungkinan lewat pengalaman yang makin umum dikenali sebagai kritis eksistensial. Dalam kata lain, Anda ada di persilangan jalan dalam kehidupan: Anda berasa terjerat dan Anda mulai mengidamkan kehadiran yang lebih memiliki arti.

Jadi apa jalan keluar untuk kegundahan yang menggerogoti ini?

Apa Arti Penelusuran jiwa? (definisi)

Simpelnya, penelusuran jiwa ialah penelusuran untuk menjawab permasalahan dan pertanyaan hidup. Saat banyak orang merujuk pada 'pencarian jiwa', mereka bicara mengenai ungkap kebenaran dan kebahagiaan dengan menanyakan pemikiran, rutinitas, dan motivasi kita. Tetapi penelusuran jiwa bermakna yang lebih dalam. Pada dasarnya, penelusuran jiwa ialah kembali lagi ke pusat kehadiran Anda. Secara harfiah, ini ialah perjalanan untuk mendapati Jiwa atau Karakter Sejati Anda ; itu ialah jalan spiritual. Dan umumnya, itu mengidentifikasi awalnya dari perjalanan kebangkitan spiritual atau spiritual awakening.

Kenapa Kehilangan Jiwa ialah Akar Pemicu Penelusuran Jiwa

Kenapa beberapa dari kita mempunyai kemauan yang demikian kuat dan dalam untuk cari jiwa? Untuk mendapati apa yang memiliki makna, betul, orisinal, dan dalam?

Jawabnya ialah kehilangan jiwa.

Saat kita terputus dari Jiwa kita, kita berasa kuatir, ketekan, kesepian, terisolasi, dan secara akut tidak senang dengan kehidupan.

Untuk menangani merasa sakit ini, kita perlu tersambung kembali dengan sisi paling dalam, paling mentah, paling hidup, dan fundamental dari diri sendiri.

Budaya asli dan perdukunan sepanjang beberapa ribu tahun sudah mengetahui mengenai peristiwa kehilangan jiwa, dan itu ialah pandemi yang bertambah dalam masyarakat kita.

Di jaman tehnologi kita, dalam warga yang berjalan pada atas idealisme materialistis dan egoisme, kita jadi makin terputus dari Pusat kehadiran kita yang liar, mentah, dan khusus.

Sebagai Gary Zukav menulis :

Kita belum mengalihkan perhatian kita pada kebutuhan jiwa. Kami belum mempertimbangkan apa yang dibutuhkan oleh jiwa untuk menjadi sehat. Kami belum mempelajari jiwa, atau berusaha membantunya mencapai apa yang diperlukan untuk evolusi dan kesehatannya. Karena kita memiliki panca indera, kita telah memusatkan perhatian pada tubuh dan kepribadian. Kami telah mengembangkan pengetahuan yang luas tentang peralatan fisik yang dimiliki jiwa ketika ia menjelma. Kita tahu tentang asam amino, neurotransmiter, kromosom, dan enzim, tetapi kita tidak tahu tentang jiwa.

Jadi apa sebetulnya kehilangan jiwa itu?

Sama seperti yang diterangkan dalam artikel kehilangan jiwa:

Ketika kita mengalami Kehilangan Jiwa, bagian dari Jiwa kita – atau esensi hidup – 'bersembunyi' atau menutup diri, menghalangi kita untuk mengekspresikan dan mengalami potensi dan keutuhan kita yang sebenarnya sebagai manusia. Sering kali seluruh aspek jiwa kita benar-benar terhalang atau ditekan. 

Ada beberapa pemicu lenyapnya jiwa. Beberapa argumen umum tertera berikut ini:

  • Trauma periode kanak-kanak (penghinaan fisik, emosional, psikis, atau seksual; perpisahan; imigrasi; kematian dalam keluarga; pengabaian, gertakan, dan lain-lain.)
  • Trauma orang dewasa (kehilangan tugas, kemiskinan, pemerkosaan, kekerasan, perpisahan, permasalahan kesehatan psikis, isolasi, kecelakaan, kematian orang yang disayangi, diskriminasi, dan lain-lain.)
  • Pengkondisian sosial
  • Sering memakai tehnologi/selingan (yakni, satu wujud mati rasa dan pelarian)
  • Trauma nenek moyang yang diturunkan
  • Materialisme
  • Nilai dan susunan warga ilmiah/reduksionis

Pada intinya, apa saja yang memberikan ancaman keberlangsungan hidup fisik, psikis, atau emosional kita - dan ideologi atau rutinitas yang membuat suka, sepihak, dan tekan - mengakibatkan kehilangan jiwa.

Mengakibatkan, umumnya dari kita rasakan hati yang mengusik dan membuntuti jika ada suatu hal yang keliru...

Suatu hal yang lenyap. Kita tidak berbahagia dengan diri sendiri atau hidup kita, tidak perduli berapa terkenal, sukses, atau menariknya kita.

Ada yang selalu lenyap. Dan yang lenyap ialah jalinan yang kita punyai dengan Jiwa kita.

19 Pertanda Anda ialah Jiwa yang Lenyap

Yang betul ialah jika banyak orang dalam warga ialah jiwa yang terhilang. Mereka tidak paham, tidak tertarik, dan tak pernah menceburkan diri ke perairan luas dari Karakter Sejati mereka. Kebalikannya, mereka bekerja hanya dari ego, diri palsu , yang dibuat semenjak periode kanak-kanak untuk tetap bertahan menantang besarnya Kehidupan yang mengagumkan.

Bahkan juga saat beberapa orang semacam itu mulai dengar kangen Jiwa untuk melepaskan diri dan kelihatan, mereka memencetnya. Mereka kembali lagi ke keyakinan, rutinitas, dan susunan dalam warga yang perkuat kecerobohan dan ketidakberdayaan - karena lebih gampang, tidak mengancam, dan tidak begitu konfrontasi.

Tetapi pada akhirnya, kangen itu jadi demikian kuat hingga mereka tidak punyai opsi selainnya dengarkan. Ini ialah awalnya proses dari kebangunan religius : perombakan ego dan mekarnya Jiwa atau Karakter Sejati kita.

Tetapi, ada tempat salah satunya: limbo. Ini ialah ruangan di mana jiwa-jiwa yang terhilang diam.

Dalam limbo ini, tarian di antara yang lama terlarut dan yang baru yang belum jadi ada terasa sangat.

Seorang berasa terjerat, salah jalan, kosong, sendirian, dan takut. Ada bujukan untuk kembali lagi ke langkah lama, tapi di saat yang serupa, ada hati tidak senang yang dalam pada segala hal.

Bila Anda terjerat dalam limbo ini, Anda kemungkinan alami tanda-tanda berikut ini:

  1. Anda berasa terus-terusan lemas dan capek
  2. Anda tidak mempunyai motivasi dan berasa resah
  3. Anda berasa sendirian
  4. Anda berasa tidak berbahagia dengan hidup Anda
  5. Anda mengidamkan suatu hal yang 'lebih'
  6. Anda sudah jadi orang luar atau kambing hitam keluarga
  7. Kamu kerap gampang tersinggung dan muram
  8. Anda mengalami kritis separuh baya atau seperempat kehidupan
  9. Anda lebih rawan pada ketagihan
  10. Anda berusaha dengan membenci diri kita
  11. Anda terus berusaha untuk mematikan merasa sakit, tapi tidak ada yang sukses
  12. Anda berasa pada intinya 'hancur'
  13. Anda berusaha dengan stres dan kekhawatiran eksistensial
  14. Anda berasa seakan ada suatu hal yang lenyap pada diri Anda
  15. Anda jemu dan tidak senang sama orang lain dan kehidupan
  16. Anda berasa terjerat dan terpasah
  17. Anda berusaha dengan hati kosong dalam
  18. Anda tidak paham siapa Anda kembali
  19. Anda ingin ketahui apa pokok dari semua

Dapatkah Anda terhubung? Oleh karenanya, Anda pasti tidak sendirian.


Bagaimana Lakukan Penelusuran Jiwa (7 Jalan)

Karena kita berasa terpisah dari kesatuan karena itu kita awali cari, cari penuntasan, cari pulang. Tapi penelusuran jiwa, dalam artian religius , lebih susah. Ini lebih susah dimengerti, lebih licin, lebih kompleks. Akan tetapi, setahu itu ialah pemburuan yang paling bernilai dan penting yang ada.

Apa yang dapat semakin penting dibanding tersambung dengan Akar bawaan, esensial, religius Anda?

Bila Anda ingin jawab pertanyaan untuk permasalahan duniawi (seperti tugas apa yang pas buat saya, haruskah saya menikah, dan lain-lain.) karena itu kemungkinan referensi berikut ini tidak memberikan kepuasan Anda.

Di lain sisi, bila Anda ingin menyelam lebih dalam, belajar bagaimana mendapati diri kita dan bagaimana jadi diri kita , dan berpadu dengan Karakter Sejati Anda, tetaplah membaca:

1. Bertemanlah dengan ketersendirian

Ketersendirian bisa menjadi sekutu paling besar Anda dalam soal penelusuran jiwa. Jadilah serigala tunggal. Bagaimana kembali Anda dapat dengarkan bisikan Jiwa Anda di dunia yang kacau-balau dan berisik? Jawabnya ialah benar-benar susah terkecuali Anda sudah jalani training meditasi yang ketat sepanjang tahun (yang, ingat-ingatlah, banyak orang tidak).

Maka bikinlah waktu dan ruangan dengan teratur untuk dihabiskan dengan diri Anda sendiri jauh dari pihak lain - tidak ada masalah tehnologi (manusia digital teruslah manusia). Pikir mengenai mempersembahkan sepuluh menit sampai 1/2 jam (ataupun lebih) tiap hari untuk kegiatan opsi Anda. Anda bisa pilih suatu hal yang pasif, seperti meditasi, atau aktif, seperti jalan-jalan di rimba. Hargai tingkat energi Anda dan ikuti. Ini ialah langkah yang simpel tetapi baik untuk belajar bagaimana mendapati diri Anda sendiri.


2. Telusuri karakter ego Anda

Bila Jiwa Anda ialah Karakter Sejati Anda, ego Anda ialah diri palsu Anda: itu ialah kedok yang Anda datangkan ke dunia. Ego Anda seperti awan. Nampaknya mempunyai wujud, tapi berbeda dan berbeda terus-terusan.

Pertanyaan: Sudah pernahkah Anda memerhatikan jika Anda mempunyai peranan yang lain sama orang yang lain? Ya. Itu ego Anda yang berlaga - itu tidak kompak, dan pada intinya, itu ialah deskripsi yang keliru mengenai siapa Anda sebetulnya.

Sayang, ego kita betul-betul yakin itu ialah siapa kita sebetulnya. Karena benar-benar percaya jika itu riil, dia akan menampik tiap usaha untuk membedahnya karena menganggap sebagai teror kematian . Maka, perkembangan berbentuk apa saja benar-benar susah karena ego selalu usaha membuat perlindungan dirinya.

Sama seperti yang dapat kita saksikan, menelusuri karakter ego Anda (dan belajar untuk menyaksikannya secara halus) ialah cara penting diperjalanan penelusuran jiwa Anda. Kenyataannya, itu ialah salah satu block paling besar untuk rasakan dan merealisasikan siapa Anda sebetulnya.

Cara-cara untuk mengeksploitasi ego Anda mencakup:

  1. Penjurnalan - tuliskan pertimbangan, keyakinan diri, rutinitas, kegemaran, kedengkian, dan lain-lain
  2. Penyidikan diri - menanyakan terus-terusan "siapa saya?" dan menyaksikan apa yang berbeda, menghilang, atau mati (ini ialah komponen ego Anda); secara paradoks, kita mendapati siapa kita dengan menyaksikan siapa kita sebetulnya.
  3. Meditasi - belajar bagaimana melihat pemikiran Anda dan narasi yang dibuat oleh pemikiran

Tiga praktek simpel ini bisa mempunyai imbas yang mengagumkan pada kekuatan Anda untuk menyaksikan secara jelas dan alami kebenaran mengenai siapa Anda sebetulnya.


3. Tersambung kembali dengan diri anak Anda

Sebagai penulis dan psikoterapis, Dr. Neal Marshall Goldsmith menulis :

Jiwa … ialah sisi dari kita yang paling dahulu, paling dalam, dan paling orisinal dari kita.

Anak batin Anda bawa kualitas asli dari Jiwa Anda yang Anda punyai semenjak lahir. Dan untungnya, tidak susah untuk terkait kembali dengan anak batiniah Anda.

Untuk merangkum, berikut cara-cara untuk manfaatkan diri periode kecil Anda:

  • Catat surat untuk anak batin Anda
  • Kerjakan visualisasi anak batin (ada beberapa gratis di youtube)
  • Lihatlah gambar anak batin Anda
  • Kerjakan suatu hal yang dicintai anak batin Anda saat Anda masih kecil

Mendekati kegiatan ini secara halus. Kerjakan penilaian mengenai diri Anda yang lebih muda: apa ia semakin banyak tersenyum? Apa ia lebih terkait dengan emosi? Apa ia terlihat lebih ingin ketahui dan inovatif?

Pikirkan diri kamu saat ini dan diri kamu waktu itu. Kualitas apa dari anak batin Anda yang bisa Anda integratifkan semakin banyak ke hidup Anda?


4. Pikirkan, mawas diri, dan visualisasikan

Penelusuran jiwa ialah penjelajahan batin. Oleh karenanya, praktek dan cara yang Diambil untuk mendapati Pusat batin Anda kerap kali memerlukan refleksi dan mawas diri. Visualisasi tingkatkan ke-2 kualitas ini dan menolong Anda memperoleh kembali pengetahuan dan tuntunan lewat kemampuan khayalan.

Penyair dan filsuf, Mark Nepo, share visualisasi yang cantik dalam bukunya The Book of Awakening :

Tutup mata Anda dan hirup jalan Anda di bawah masalah Anda, cara seorang penyelam tergelincir ke kedalaman keheningan yang selalu menunggu di bawah deburan ombak.

Sekarang, pertimbangkan dua hal yang Anda sukai, seperti berlari, menggambar, bernyanyi, mengamati burung, berkebun, atau membaca.

Renungkan apa yang ada di masing-masing hal ini yang membuat Anda merasa hidup.

Pegang kesamaan yang mereka miliki di hadapan Anda, dan bernapas perlahan, rasakan titik kasih karunia hal-hal tersayang ini tercermin dalam diri Anda.

Contoh refleksi, mawas diri, dan visualisasi ini benar-benar pas untuk penelusuran jiwa karena membuat Anda tersambung dengan semangat dasar Anda : akar Jiwa Anda.

Anda bisa dengarkan atau membuat visualisasi apa saja yang memikat untuk Anda, yakinkan itu terpusat pada Jiwa.


5. Tersambung dengan alam dan keliaran pada diri Anda

Alam benar-benar mengobati dan hidupkan kembali Jiwa manusia. Kita kerap memandang kita terpisah dari alam. Bagaimana juga, kita ialah manusia dan "di atas" alam, kan? Salah. Kita ialah sisi tidak dipisahkan dari alam. Darah, tulang, rambut, kulit, dan isi perut kita semua datang dari bumi: kebinatangan, kedagingan, jasmani.

Walau sudah didomestikasi sepanjang beratus-ratus tahun, Jiwa manusia masih menjaga karakter bawaannya yang pada intinya liar. Kita tidak liar dalam makna 'tidak terkendali' atau 'liar', tapi liar dalam makna jika Pusat Kehadiran kita tidak bisa seutuhnya dijinakkan: pada intinya bebas. Kami, pada dasarnya, semua berjiwa bebas. Kita menyaksikan ini di saat kepahlawanan, dalam jeritan khusus saat melahirkan, dalam dengkuran bercinta, dan tawa keceriaan yang dalam.

Untuk terkait dengan keliaran dasar kita, serigala batin kita , ialah berpadu dengan kualitas dasar Jiwa - dan itu bisa secara mudah diketemukan kembali di daerah alam.

Tidak susah atau meletihkan untuk terkait kembali dengan alam. Yang dibutuhkan hanya beberapa saat satu hari di luar, dengan penuh perhatian memperhatikan pohon-pohonan, hewan, awan, dan cahaya matahari yang menerangi awan. Bila Anda cukup untung untuk tinggal dekat sama cagar alam, Anda kemungkinan ingin latihan seni Jepang Pemandian Rimba atau ambil selimut dan rekreasi.

Bila Anda ada di kota, masih tetap ada peluang untuk tersambung dengan alam. Ke taman lokal, dengar suara alam di handphone Anda, membeli tanaman pot. Saat hati Anda terbuka, ada beberapa langkah untuk alam untuk merayap, mengeruk, menenun, dan tumbuhkan jalannya ke hidup Anda.


6. Sampaikan beberapa pertanyaan penelusuran jiwa

Pertanyaan ialah langkah simpel dan langsung untuk mendapati kebenaran individu Anda. Dan hidup dengan jujur ​​adalah hidup secara orisinal : itu menghargai karakter Jiwa Anda sendiri.

Beberapa pertanyaan yang kemungkinan ingin Anda tanya sepanjang perjalanan penelusuran jiwa Anda kemungkinan terhitung yang berikut ini:

  • Siapa saya?
  • Apa yang saya harapkan dalam kehidupan?
  • Apakah arti hidup ?
  • Apa arah saya yang sebetulnya?
  • Apa yang orisinal pada diri saya?
  • Apa yang tidak orisinal pada diri saya?
  • Apakah arti kebahagiaan buatku?
  • Apa yang betul-betul akan penuhi saya?
  • Di mana ego saya jadi penghambat?
  • Apa kualitas Jiwa saya?
  • Peninggalan apa yang ingin saya meninggalkan?

Ini cuman contoh-contoh pertanyaan penelusuran jiwa, maka janganlah sangsi untuk membikin dan menanyakan sendiri. Disamping itu, Anda kemungkinan ingin mengganti beberapa pertanyaan ini jadi panduan penjurnalan untuk direnungkan dan dijawab dengan teratur. Dalami selanjutnya mengenai langkah membuat jurnal.


7. Dapatkan ruangan dan tempat jiwa Anda

Kedengar memusingkan? Saya akan menerangkan. Tempat jiwa ialah lokasi fisik yang paling panggil Anda: itu bicara ke Jiwa Anda. Anda kemungkinan rasakan kangen kenangan untuk tempat ini, rasa resonansi yang dalam, dan arti yang nyaris mistik.

Tempat jiwa bisa berbentuk tempat duniawi (seperti halaman belakang Anda), tempat yang belum terjamah (seperti tempat di alam liar), atau tempat suci (seperti Stonehenge, Uluru, Katedral Notre Dame, dan lain-lain.).

Anda akan rasakan hati pengembangan di beberapa tempat ini, kenyamanan yang dalam, dan seperti Anda pada akhirnya 'menemukan rumah.' Apa yang terjadi ialah Anda sudah mendapati representasi external dari surga batin di pada diri Anda. Itu penyebabnya beberapa tempat Jiwa sentuh kita demikian dalam.

Ruangan jiwa Anda , di lain sisi, ialah pengalaman batin dari Karakter Sejati Anda. Kita kerap menempati ruangan jiwa kita di saat doa , kontemplasi, kondisi kesadaran yang berbeda , dan meditasi dalam.

Sama seperti yang dicatat Mark Nepo,

Setiap orang dilahirkan dengan tempat yang tidak terbebani, bebas dari harapan dan penyesalan, bebas dari ambisi dan rasa malu, bebas dari rasa takut dan khawatir, titik pusaran kasih karunia di mana kita masing-masing pertama kali disentuh oleh Tuhan. Tempat kasih karunia inilah yang mengeluarkan kedamaian. Para psikolog menyebut tempat ini sebagai Jiwa, para teolog menyebutnya Jiwa, Jung menyebutnya Tempat Ketidaksadaran, para ahli Hindu menyebutnya Atman, Buddhis menyebutnya Dharma, Rilke menyebutnya Kedalaman, Sufi menyebutnya Qalb, dan Yesus menyebutnya Pusat cinta kita. Mengetahui titik Kedalaman ini berarti mengetahui siapa diri kita, bukan dengan penanda permukaan identitas, bukan dengan tempat kita bekerja atau apa yang kita kenakan atau bagaimana kita ingin disapa, tetapi dengan merasakan tempat kita dalam hubungannya dengan Yang Tak Terbatas dan dengan menghuni dia.

Untuk menempati ruangan jiwa ini, kita perlu menerobos penghambat ego lewat beragam sistem kerja batin - yakni segi tindakan. Segi yang lain ialah : kita memerlukan latihan yang menolong kita tumbuhkan kesunyian dan kesunyian batin. Dan sistem terbaik yang saya mengetahui untuk alami kondisi ini ialah meditasi.

Dengan mengaplikasikan tehnik kerja batin dan meditasi, kita makin merealisasikan Karakter Sejati kita. Dan pada akhirnya, sama seperti yang dicatat oleh penyair Turki dan mistis Sufi Yunus Emre, kita mendapati jika:

Saya ialah tetes yang berisi laut. Begitu cantiknya jadi lautan yang terselinap dalam setetes air yang tidak terbatas.


Source: https://lonerwolf.com/soul-searching/ 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url