Skema Hidup - Naik Untuk Jatuh atau Jatuh Untuk Naik

Ilustrasi Tandatanya Kehidupan Naik Untuk Jatuh atau Jatuh Untuk Naik
Ilustrasi Tandatanya Kehidupan

Hidup memiliki Banyak Skema, Grafik, dan berbagai hal yang di didunia ini. Namun bahasan kali ini akan membaginya menjadi dua yaitu, Naik Untuk Jatuh Atau Jatuh Untuk Naik, yang berarti manusia yang menemui Kejayaanya atau Pencapaian terbaiknya yang kemudian jatuh hingga menjadi orang yang hina. Atau manusia yang hina namun kemudian naik untuk menemui Kejayaanya. Ini semua adalah model kehidupan yang mungkin banyak dari kita yang melihatnya sebagai sebuah Skema atau Kisah perjalanan dan lika-liku Kehidupan.

NAIK UNTUK JATUH

Naik untuk Jatuh adalah Skema yang biasanya dimana sosok manusia yang secara mental belum memenuhi atau menguasai dirinya ketika diberikan sebuah Anugrah semisal Kekayaan ataupun Popularitas (harta dan kehormatan). Dimana dalam meraih keduanya memang terlihat sangat gampang dan mudah namun secara tidak sadar, meraih keduanya membutuhkan Mental yang lebih.

Kenapa Begitu? Karena kriteria ini biasanya sering dijumpai seseorang yang 'Kaya Dadakan' atau orang yang tiba2 mendapatkan posisi strategis pada jabatannya atau se-Modelnya karena prestasi dan keberhasilan atas usahanya.

Lantas apanya yang sulit? Yang sulit adalah Mempertahankannya. Mempertahankan sebuah Anugrah lebih sulit dibandingkan menerima Anugrah. Yah... Ibarat diberi 'Emas sekarung' , enak memang kedengaranya apalagi kilaunya Emas yang diberikan, tapi kalau Berfikir cara membawa Emas Sekarung ya... Lumayan kalo bikin Mencret-Mencret... 😁.

Nah kembali ke pembahasan... , Mendapat Kejayaan atau Anugrah memang harus memiliki Tenaga yang bisa menyesuaikan bukan hanya Kuatnya doang, Mental khususnya Hati dan Pikiran harus memiliki Kebijaksanaan, Kewaspadaan dan juga Kepasrahan yang dalam artian:

  • Kebijaksanaan: berarti bijaksana dalam menggambil keputusan, tidak grusa grusu dan gegabah, harus tahu betul mana yang baik dan buruk untuk berjalan kedepan.
  • Kewaspadaan: bermaksud Waspada terhadap Godaan, yang bisa saja menjebak dan menjatuhkan segalanya.
  • Kepasrahan: jika segalanya dirasa berjalan baik maka Pasrah bermaksud menaruh segala beban yang ada kepada Tuhan yang maha memiliki. Disisi lain kita menaruh beban kepada yang diatas, Pasrah juga  bermaksud Menata dan Mempersiapkan diri jika ada kemungkinan terburuk datang.

Orang yang dalam kriteria Naik Untuk Jatuh tidak memiliki ketiga hal diatas, dikarenakan kurangnya pengalaman Hidup, sering kali dari mereka Jatuh karena tergoda Wanita lain, Tertipu, ditinggalkan orang terdekat hingga dikhianati dan yang lucu lagi adalah ketika ia seolah-olah menggangap dan melihat dirinya orang paling terhormat, paling benar, dan paling pintar, namun tidak sadar jika orang disekitarnya tertawa geli melihatnya dan jikapun dikenalkan kepada orang lain juga akan bikin malu, jika sudah sedemikian parah maka hanya tinggal menunggu waktu.

TURUN UNTUK NAIK

Turun Untuk Naik atau bermaksud dari posisi di bawah menuju atas adalah ketika dari orang yang rendah, hina, dan kelara-lara menjadi dirinya sendiri yang sukses hingga mencapai titik tertinggi dalam Pencapaiannya.

Biasanya orang ini seringkali dalam kebiasaanya Menemani orang lain dengan mengandalkan sifat Ikhlas dan tulusnya. Dari situlah pengalamanya terisi, mungkin secara materi ia hanya mendapat sedikit atau bahkan  tidak mendapatkan, namun secara batiniah dan pikiran ia meresap. Di samping sifat mengabdinya yang membuahkan Karma yang positif, Orang dengan kriteria ini terlibat langsung dalam dialektika yang rumit dalam kehidupan. Dan memiliki sifat-sifat yang untuk mempersiapkan diri seperti Kebijaksanaan, Kewaspadaan dan juga Kepasrahan.

Pelajaran-pelajaran dari orang disekitarnya akan mendorong dirinya menemukan berbagai rahasia-rahasia kehidupan dan mengkaji setiap langkah yang kemudian ia serap menjadi pedoman dalam hidupnya. Itulah mengapa orang yang mengawali dirinya sebagai pengabdi lebih Awet hidup bahagia ketimbang orang yang tiba-tiba bahagia.

PENUTUP

Skema Hidup yang Naik Untuk Jatuh atau Jatuh Untuk Naik semua tergantung diri kita. Tuhan telah menempatkan kita pasti sudah sesuai Rumus dan Kodratnya. Sebagai Manusia kita hanya bisa menjalankan Ikhtiar dan Berusaha sebaik dan sehebat mungkin. Didunia ini apa yang kita inginkan sudah tersedia tingal kita mau berkorban dan berjuang atau tidak?!.

Secara universal Tuhan telah menciptakan segala kebutuhan yang diperlukan manusia dari hal Internal maupun Eksternal. Mulai dari Nafas, Air, Pikiran, Tumbuhan untuk dimakan, Darah yang mengalir secara dinamis dan otomatis dll. Jika mau menjadi Manusia yang unggul dari yang lain, Tinggal kita mengolah segalanya sebaik mungkin, Dengan catatan dan Patokan Jadilah diri Kita Sendiri.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url